Senin, 22 Agustus 2011

Resignation and Replacement

23 Juli 2011 Didi Borden resmi mengundurkan diri dengan alasan yang cukup bisa diterima oleh personil lain, padahal  tepat satu minggu lagi Steel Roses sudah dijadwalkan manggung di Lapangan Kares SMK Setia Negara Depok (Yamaha Funtastic Music Festival) . But thanks to Aisa Asatia sang manager yang dengan cepat mendapatkan bassist pengganti. Adalah Ardhy (Sora Aoi Band) yang pada saat itu (sampai sekarang) menggantikan posisi Didi Borden. Steel Roses pun bisa manggung di acara tersebut dengan sukses. Dan terimakasih juga kepada Destika (Pappermint's Voc) yang telah membantu Steel Roses sehingga bisa manggung di acara tersebut.

Minggu, 21 Agustus 2011

Segelintir Mengenai Kami

Pada awal tahun 2011 dua orang anak muda mencetuskan akan membentuk sebuah band dengan aliran Hard Rock 80's ,
Arga (ex Nevhania Shamara & My Wounded Heart) dan Diego (ex Mini Crayon & The InspektuRock (present)) berusaha merealisasikan angan mereka dengan mengajak Didi Borden (ex My Wounded Heart) untuk mengisi posisi Bass, Andhika Azwad (Barnabas Metal (present)) untuk mengisi posisi Gitar, dan Taufiq Indra untuk mengisi posisi Drum.
Panggung pertama yang mereka jejaki adalah Pray For Japan Gig di kota hujan Bogor, ID. Acara yang digarap oleh salah satu EO dari kota hujan tersebut yakni Hollygunz Corp. dilewati dengan cukup mulus dan dengan antusiasme yang perlu diacungi jempol dari teman-teman Bogor. Steel Roses dapat bermain disana tentu bukan tanpa bantuan dari teman-teman lain, sebut saja Opedh & Ridho Fei Maulana yang sangat membantu sehingga Steel Roses dapat manggung disana. terimakasih Bogor, kalian ROCK !!.
Lalu beberapa panggung pun dilewati dengan semangat Rock yang luar biasa dari setiap personil yang kebanyakan baru dalam dunia musik Hard Rock. Kebanyakan dari personil Steel Roses dulunya adalah player dalam band Metal, jadi sudah dapat dipastikan bahwa mereka sedikit kalap ketika memainkan riff-riff Hard Rock. Namun semangat mereka dalam bermusik sedikit demi sedikit mengikis kebingungan yang sering melanda mereka baik dalam hal aransemen lagu maupun penulisan lirik.